Desa Melemba merupakan desa yang berada disekitar
Taman Nasional Danau Sentarum. Secara administrasi, desa ini masuk dalam wilayah
Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Desa Melemba
terbagi dalam 3 (tiga) wilayah dusun, yakni : Meliau, Manggin dan Sungai
Pelaik. Berdasarkan data tahun 2014 (Profil Desa Melemba), desa yang
memiliki luas wilayah sekitar 13.858 ha ini dihuni oleh penduduk yang berjumlah
333 jiwa.
Untuk menjangkau Desa Melemba dari Kota Putusibau
(Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu) adalah dengan menggunakan transportasi darat menuju
wilayah Kecamatan Lanjak terlebih dahulu tentunya dengan waktu perjalanan sekitar
2 jam. Perjalanan akan dilanjutkan kemudian dengan transportasi sungai/danau dari
Kecamatan Lanjak menuju Desa Melemba yang akan menempuh kira-kira 2 jam (apabila
musim hujan) atau mungkin waktu tempuhnya dapat menjadi 5 hingga 6 (apabila
musim kemarau).
Sejarah berdirinya Desa
Melemba dimulai
dengan pendirian rumah betang (Rumah Panjang) pertama di pinggir sungai Melemba
(anak sungai Leboyan) oleh masyarakat dayak Iban ketika jaman
penembahan (masih ada upeti/sekitar jaman belanda), dimana
sebelumnya mereka menetap di wilayah bukit Mpegal. Nama sungai Melemba itulah
yang hingga saat ini dijadikan sebagai nama desanya. Desa Melemba secara
definitif terbentuk pada tahun 1985 yang dipimpin oleh Kepala Desa (Bapak
Akasius Kacung). Mayoritas penduduk Desa
Melemba adalah berasal dari Suku Dayak Iban, dengan profesi yang dimilikinya adalah sebagai petani atau bercocok tanam dan
juga nelayan di sungai dan danau.
Dalam pemenuhan kebutuhan air bersihnya, masyarakat
Desa Melemba, khususnya yang berada di Dusun Meliau telah memanfaatkan sumber
air bersih yang berasal dari sumber air di Bukit Peninjau dengan cara
menyalurkan air bersih tersebut melalui pipa-pipa menuju pemukiman mereka.
Wilayah Bukit Peninjau dan Hutan Rawa Kirinjangkang rencananya akan
dijadikan sebagai hutan desa oleh masyarakat Desa melemba yang diperkirakan
luasnya lebih dari 50 hektar.
Bicara objek wisata, Desa Melemba
saat ini telah memiliki dua buah Kelompok Pengelola Pariwisata (KPP), yakni KPP
Kaban Mayas di Dusun Meliau dan KPP Anggrek Kitai di Dusun Sungai Pelaik yang selalu siap membantu wisatawan melakukan
penjelajahan dan menikmati kekayaan alam serta budaya yang ada di wilayah Desa
Melemba. Berbagai atraksi wisata yang sangat menarik ditawarkan oleh alam dan
budaya Desa Melemba diantaranya adalah : sungai, danau, hutan dan bukit. Desa
Melemba memiliki sekitar 14 buah danau, seperti Danau Balaiaram Besar, Danau Balaiaram Kecil, Danau Lukuk, Danau Merebung
Besar, Danau Kasin, Danau Sarang Burung Besar, Danau Sarang Burung Kecil, Danau
Lintang, Danau Meliau 1, Danau Meliau 2, Danau Merebung Kecil, Danau Emperegam,
Danau Pejelik dan Danau Telatap.
Pada area Danau Merebung Besar, wisatawan akan
disuguhkan dengan fenomena alam pulau pulau terapung atau masyarakat Desa
Melemba menyebutnya sebagai pulau begangsar = mobile island dengan luas sekitar
¼ hektar. Di danau ini juga telah tersedia floating
house yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat memancing atau sebagai lokasi peristirahan
sejenak sambil menikmati fenomena alam di Danau Merebung Besar.
Didanau dan sungai yang berada di Desa Melemba,
pengunjung dapat melakukan wisata pancing pada spot-spot yang telah disiapkan
oleh kawan-kawan disana untuk mendapatkan ikan, seperti : Ikan Arwana (Dragon
fish), Ikan Toman (Snakehead fish), Ikan Piyang (Cobra snakehead), Ikan
Kerandam, Ikan Tapah, Ikan Belida, Ikan Jelawat/ampala/piyam dan beragam ikan
air tawar lainnya. Sambil menggunakan perahu/speedboat, wisatawan juga dapat
menyaksikan beragam atraksi kehidupan alam liar lainnya, seperti : Buaya Senjulung
(buaya ikan), Labi-labi, Kura-kura (bioko), Kura-kura (beji), Orangutan, Bekantan,
Klasi, Owa, Monyet Ekor Panjang, Burung Rangkong, Burung Pucuk Ular Asia, Burung
Migran dan beragam Burung Elang. Dibebrapa pinggiran danau, pengunjung dapat
juga melihat sekitar lima jenis Kantong Semar (Nepenthes), seperti kantong
semar berduri, kecil, sedang, besar dan panjang. Dan ketika melakukan tracking di hutan dan perbukitan, selain
akan disuguhkan oleh aneka anggrek dan tanaman menarik lainnya, pengunjung juga
dapat melihat fauna lainnya, seperti Beruang, Kancil, Kijang, dan Babi hutan.